Tuesday, May 3, 2011

Novel: Elisa dan hidupnya (Part 1)


Elisa dan hidupnya
(perjuangan seorang perempuan dalam melawan takdir Ilahi)
Summary
Elisa kartika sari, adalah seorang perempuan yang mengidap penyakit darah tinggi karena keturunan dari keluarganya. Penyakit yang harus membatasi dia dalam makanan, penyakit yang harus bertarung dengan rentanya setruk pada dirinya.
Perempuan yang kuat namun lemah ini, adalah sosok perempuan yang taat pada keluarga, bahkan bagi dia keluarga segalanya dan dia rela mengorbankan jiwa raganya tuk keluarga. Kedewasaan dalam dirinya tumbuh ketika dia keluar dari bangku SMU, namun membawa dampak yang tidak disukai oleh setiap perempuan, karena munculnya kesadaraan dan kedewasaan dalam dirinya berbarengan dengan ditinggalkannya dia oleh laki-laki yang selama ini menghiasi hidupnya. Dengan kata-kata kotor dan caci maki yang membekas di hatinya laki-laki itu pergi bersama kesombongannya.
Setiap permasalahan yang muncul baik dikampus ataupun ditempat kerjanya selalu menyalahkan dia, seolah-olah dia adalah biang dari segalanya. Selain itu, rasa iri yang dia dapat dari kaka kandungnya dan perhatian yang berbeda dari orang tuanya membuat dia merasa hidup sendiri.
Kebencian keluarga terhadap dirinya karena dia menggunakan uang untuk bayar sekolah ponakannya dia gunakan untuk berobat penyakit yang telah mendarah daging dalam dirinya. Karena dia terancam dengan struk….walaupun penyakit itu adalah gen turunan dari keluarganya dia tidak pernah terbuka dan keluarganya pun tidak menyadari.
Dari semua itulah dia memasrahkan hidupnya pada sang Khalik, Pencipta dari segala yang ada dialam dunia ini. Bagi dia, hidupnya adalah takdir yang sudah ditulis oleh Tuhan dalam prasangka hati dan pikirannya.


Capter I
Namaku ELISA KARTIKA SARI

“Asolatu KHoirummmmminanauuum……………..”
“Asolatu KHoirummmmminanauuum……………..”,
Suara itulah yang selalu membangunkan aku dikala matahari belum memperlihatkan kesombangannya akan cahayanya yang panas dan terkadang menjadi ocehan bagi setiap manusia yang tidak bersyukur. Bahkan permasalahan yang ada didunia ini baik banjir atau pun musim hujan yang tidak menentu disandarkan pada sang raja siang, karena system yang tidak seimbang sehingga muncullah global warning. Itulah manusia, kalau tidak seperti itu bukan manusia. Dengan kelemahan dan ketidakberdayaan akan kepasrahan hidupnya dia sandarkan pada takdir Illahi, seolah-olah ini semua sudah kehendak Tuhan.
Namaku Elisa Kartika Sari, aku terlahir dari keluarga yang bisa dikatakan menengah kebawah. Ancol….adalah nama kampung dimana aku menikmati hidup dari bangun hingga tidur lagi ataubahkan sampai aku mati….bulan februari tepatnya tanggal 14 umurku genap 23 tahun. Umur yang sudah cukup dan matang akan menuju rumah tangga bersama belahan jiwa. Tapi bagiku adalah umur untuk aku bisa lebih berjuang dan mengerti akan kehidupan keluargaku.hanya takdir Illahilah yang bisa membuatku untuk mengakhiri masa lajang ini.
Tanggal lahirku merupakan moment dimana rasa kasih sayang dibagi diantara dua pasang kekasih. Bahkan didunia ada yang memaksakan anaknya lahir pada tanggal itu, agar bisa berkesan dan bernilai. Karena seperti ramalan paranormal, tanggal lahir menentukan takdir seseorang. Tapi bagiku tidak, walau aku lahir hari valentine yang selalu disanjung oleh orang-orang didunia, namun kisah percintaan hidupku harus kandas pada pengorbanan jiwa dan hati pada keluargaku.
“pagi sayang…..da bangun…”sms ini selalu aku terima ketika aku duduk dibangku SMU. Oni…iya Oni panggilan sayangku pada cowo yang bernama Roni Syaputra ini. Cowo yang aku kenal ketika SMU ku mengadakan renang di Citra Raya. Tempat bagi orang-orang Tangerang sebagai tempat pujaan dalam membagi kasih. Karena setiap moment liburan, hari besar agama atau hari nasional tempat ini penuh dihinggapi oleh anak kecil hingga orang tua. Dan setiap malam pada tempat ini selalu dihiasi dengan barisan orang yang memadu kasih.
“Lisa…kita pulangnya naik mobil umum aja yu, ga usah ma mobil sekolah w males banget tau…”
“ngapain….orang uda bayar ma sekolah…lu ada-ada ja Lin….”
“iya….si Lina suka macem-macem deh….lu punya niat apa sih?lu kan orang y gitu pasti ada rencana…!!!”
“apa ja boleeeeeeeh!!!gini lo guys…Elisa yang cantik dan Fatma yang imut….kita kan da bosen ni digodain ma cowo-cowo SMU kita mendingan kita ngeceng sambil pulang siapa tau dapet gebetan…he….mubazir lu dandan tiap hari muka lu poles tiap jam kalau kagak ditongkrongiiin”
“lu kira kita jablay apa?????”
“Elisa ni bukan masalah jablay or pa tapi masalah kecantikan kita lo…..mang lu ga mau berbagi kecantikan dengan cowo selain di SMU kita…plis deh…..”
Kalau orang bilang masa SMU adalah paling asik….dan itu benar, aku dan dua temanku, Nirina dan Lina adalah gang yang bisa dikatakan paling cerewet dan bawel tapi paling cantik. Dan kejadian itulah, aku mengenal laki-laki yang membuat jiwaku melayang namun terjerumus dalam rasa sakit yang tiada aku mengerti.
“ok rin, kita ikutin si lina, bener juga itu anak…siapa tau kita dapat cowo keren….hahahahahahah”……………………………..(bersambung)

No comments:

Post a Comment